Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

POST TERBARU

ILMU NEGARA, OBJEK DAN HUBUNGANNYA

Gambar
  ABSTRAK   Ilmu negara merupakan salah satu mata kuliah terpenting di seluruh dunia untuk memperkaya pengetahuan di bidang urusan negara. Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman komprehensif kepada mahasiswa tentang ilmu kenegaraan, meliputi istilah, definisi, objek, dan hubungannya dengan disiplin ilmu lain. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan kajian hukum normatif dengan pendekatan integrasi keilmuan. Temuan penelitian ini menyoroti pentingnya pemahaman konsep ilmu kenegaraan, khususnya bagi mahasiswa hukum, karena konsep tersebut merupakan landasan dalam mempelajari Hukum Tata Negara. Tanpa pemahaman yang kuat tentang ilmu kenegaraan, kita tidak akan mampu memahami sejarah, asal usul, hakikat, dan evolusi pemikiran kenegaraan secara universal.. Kata Kunci : Ilmu Negara, Mata Kuliah, Istilah,Pengertian,Objek Ilmu Negara           ABSTRACT State science is one of the most important subjects throughout the world to enrich knowledge in the field of state affairs. This

MANAJEMEN DAKWAH BERBASIS MASJID PADA MASYARAKAT TRANSISI

IMPLEMENTASI MANAJEMEN MAJLIS TAKLIM ( LAPORAN KKN )

Monggo !

Perbedaan konflik sosial menurut Al-Qur’an dan Karl Marx

Perbedaan konflik sosial menurut Al-Qur’an dan Karl Marx download here :  http://digilib.uinsgd.ac.id/3232/

PENGAWASAN PELATIHAN DAKWAH

A.     Proses Pengawasan Pelatihan Dakwah Proses pengawasan dalam pelatihan terdiri dari tiga tahap, yaitu menetapkan standar, pengukuran dan menentukan kesenjangan . 1.       Menetapkan standar pelaksanaan 2.       Pelaksanaan pengukuran B.      Tindakan Korektif dalam Pengawasan Tindakan korektif erat kaitannya dengan pengambilan keputusan untuk memperbaiki atau menjawab   masalah yang ditemukan. Namun, pengambilan keputusan ternyata tidak selalu sederhana, butuh pertimbangan yang matang. sebab untuk pengambilan keputusan banyak hal yang dapat mempengaruhi. Seperti latar belakang pendidikan, pengalaman, harapan dan pandangan seseorang terhadap masalah yang dihadapinya. C.     Pengawasan Efektif Pengawasan hendaknya mengacu pada tindakan perbaikan, yang senantiasa membangkitkan motivasi. Tidak hanya mengungkap penyimpangan dari standar, tetapi juga penyediaan aalternatif perbaikan dan menentukan langkah-langkah strategis perbaikan. https://www.instagram.com/ab

PELAKSANAAN PELATIHAN DAKWAH

A.     Tahapan Pelaksanaan Pelatihan Dakwah Setelah diadakan check ini peserta, pembagian bahan-bahan dan penempatan penginapan peserta, maka kegiatan pelaksanaan pelatihan dimulai. Diawali dengan pembukaan, proses dan penutupan. 1.       Pembukaan : mengawali pelaksanaan 2.       Proses belajar dalam pelatihan 3.       Penutupan B.      Memantapkan Persiapan Belajar Selama pelaksanaan pelatihan diperlukan kesiapan dan kesediaan pihak penyelenggara untuk mengadakan penyesuaian bila memang perlu. Agar dapat diadakan penyesuaian yang tepat dan dilakukan pada waktu yang tepat juga. Untuk itu hendaknya ada upaya penyesuaian yang dapat dilakukan. C.     Mencermati Materi Pelatihan Dakwah Materi pelatihan dakwah merupakan jawaban dari masalah yang diahadapi para peserta. Oleh karena itu, materi pelatihan dakwah erat kaitannya dengan tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pelatihan dakwah tersebut. Tujuan pelatihan dakwah dijabarkan rinciannya ke dalam suatu kurikul

PENGORANISASIAN PELATIHAN DAKWAH

A.     Mengorganisasi Kebutuhan Pelatihan Dakwah Kebutuhan yang harus dipersiapkan dalam pelatihan dakwah, diantaranya : 1.       Merumuskan kerangka acuan (   TOR) latihan 2.       Menggandakan bahan-bahan latihan untuh peserta. Terdiri dari : daftar hadir, surat izin, formulis dsb. 3.       Merancang survei kebutuhan pelatihan 4.       Merancang program latihan lanjut 5.       Melaksanakan dan menganalisis hasil survei latihan para calon peserta 6.       Merumuskan kebutuhan pelatihan lanjutan 7.       Menyusun panduan latihan. 8.       Menginventarisasi dan mengidentifikasi calon peserta 9.       Memanggil / mengundang calon peserta latihan 10.   Mengurus izin pelaksanaan pelatihan 11.   Mempersiapkan fasilitas akomodasi peserta latihan 12.   Mengatur penempatan peserta di asrama / lokasi latihan 13.   Melaksanakan acara latihan di ruang kelas latihan 14.   Memantau kegiatan tindak lanjut pasca pelatihan para peserta di tempat masing-masing 15.  

PERENCANAAN PELATIHAN DAKWAH

PERENCANAAN PELATIHAN DAKWAH A.     Studi Penjajakan Kebutuhan Pelatihan Dakwah Penemuan kebutuhan pelatihan dakwah dapat dilakukan melalui Studi Penjajakan Dakwah atau SPKPD. SPKPD adalah suatu studi yang diadakan dalam rangka mengumpulkan dan menganalisis gejala-gejala atau keterangan yang dapat menunjukkan adanya kekurangan dalam hal keterampilan, pengetahuan, sikap dari calon peserta pelatihan, sehingga diharapkan dpat memenuhi kebutuhan pelatihan yang cocok dengan masalah yang sedang dihadapi. Dengan kata lain SPKPD menanyakan atau menemukan menu apa yang dibutuhkan. Adanya SPKPD diharapkan dapat menemukan kebutuhan yang dirasakan. Dengan begitu pelaatihan yang akan diadakan dapat menjawab kebutuhan peserta. Terutama dalam membantu mereka dalam penyelesaian masalah atau kebutuhan yang dihadapinya saat ini. B.      Identifikasi Kebutuhan Pelatihan Dakwah Kebutuhan pelatihan dakwah bermacam-macam tergantung pada sifat pekerjaan dan orang yang harus melaksanakan peker

DASAR DASAR MANAJEMEN PELATIHAN DAKWAH

DASAR-DASAR PELATIHAN DAKWAH A.     Pengertian Manajemen Pelatihan Dakwah Manajemen secara bahasa, berasal dari kata inggris to manage atau Itali managio dari managiare yang berarti melatih kudas-kuda, atau mengendalikan (to handle), serta dari bahasa latin manus , yang berarti tangan (to handle) , menangani, mengurus, mengendalikan. Arti lebih spesifik dari   manage , yaitu   to direct and control (membimbing dan mengawasi), to treat with care ( memperlakukan dengan seksama ), to carry on business or affairs (mengurus perniagaan atau urusan) to achieve one’s purpose (mencapai tujuan tertentu). Adapun pelatihan berasal dari kata latih , yang merupakan terjemahan dari bahasa Inggris training. Dalam ilmu perilaku, latihan menurut William G. Scott adalah suatu kegiatan lini dan staff yang tujuannya untuk mengembangkan sumber daya insani untuk memperoleh efektivitas pekerjaan perseorangan yang lebih besar, hubungan antar perseorangan dalam organisasi menjadi lebih baik, s