POST TERBARU

Teknologi dalam Worldview Islam: Membumikan Pesan Illahi di Era Disrupsi (Abidah Khoirun Nizami)

  Teknologi dalam Worldview Islam: Membumikan Pesan Illahi di Era Disrupsi Pendahuluan Era disrupsi telah membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia. Perkembangan teknologi yang sangat pesat telah mengubah cara kita berinteraksi, bekerja, belajar, hingga beribadah. Teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), big data, dan blockchain menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, di tengah kemajuan teknologi ini, muncul pertanyaan tentang bagaimana manusia, terutama umat Islam, harus menyikapi dan menggunakan teknologi dalam kehidupan mereka. Bagaimana kita bisa membumikan pesan Ilahi yang terkandung dalam ajaran Islam di tengah era yang penuh dengan tantangan ini? Dalam konteks ini, penting untuk melihat bagaimana worldview Islam—pandangan hidup yang dihasilkan dari keyakinan terhadap Tuhan dan wahyu-Nya—dapat memberikan landasan etis dan moral bagi penggunaan teknologi. Teknologi tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai moral dan spir...

DASAR DASAR MANAJEMEN PELATIHAN DAKWAH


DASAR-DASAR PELATIHAN DAKWAH

A.    Pengertian Manajemen Pelatihan Dakwah
Manajemen secara bahasa, berasal dari kata inggris to manage atau Itali managio dari managiare yang berarti melatih kudas-kuda, atau mengendalikan (to handle), serta dari bahasa latin manus, yang berarti tangan (to handle) , menangani, mengurus, mengendalikan. Arti lebih spesifik dari  manage, yaitu  to direct and control (membimbing dan mengawasi), to treat with care ( memperlakukan dengan seksama ), to carry on business or affairs (mengurus perniagaan atau urusan) to achieve one’s purpose (mencapai tujuan tertentu).
Adapun pelatihan berasal dari kata latih, yang merupakan terjemahan dari bahasa Inggris training. Dalam ilmu perilaku, latihan menurut William G. Scott adalah suatu kegiatan lini dan staff yang tujuannya untuk mengembangkan sumber daya insani untuk memperoleh efektivitas pekerjaan perseorangan yang lebih besar, hubungan antar perseorangan dalam organisasi menjadi lebih baik, serta  kesesuaian dengan lingkungan yang lebih meningkat.
Adapun dakwah didefinisikan dalam suatu rumusan definisi. Telah banyak tokoh yang memberikan definisi terhadap dakwah ini, salah satunya Aly Mahfudz :
“Memotivasi manusia untuk berbuat kebaikan dan petunjuk, menyuruh pada yang ma’ruf dan mencegah pada yang munkar, untuk memperoleh kebahagiaan yang hakiki.”
Dengan demikian, manajemen pelatihan dakwah dapat diartikan sebagai suatu proses merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, mengawasi dan mengevaluasi pekerjaan dan penggunaan semua sumber daya organisasi dalam pelaksanaan program yang berhubungan dengan peningkata ilmu pengetahuan dan memperbaiki keterampilan dalam upaya mengubah pemahaman, sikap dan prilaku mad’u ke arah yang diridhai oleh Allah SWT.

B.     Objek Kajian Manajemen Pelatihan Dakwah
Setiap ilmu memiliki objek material dan objek formal. Jika ditelusuri, Manajemen Pelatihan Dakwah memiliki objek material, yaitu perilaku manusia dalam mengelola kegiatan pembelajaran. Sampai disini MPD memiliki keserumpunann dengan manajemen pendidikan.
Sementara yang membedakan MPD dengan ilmu tersebut terdapat pada objek formalnya, yaitu pengelolaan kegiatan dalam meningkatkan keterampilan, mengubah pemahaman, sikap dan prilaku sesuai misi dakwah Islam.



C.    Tujuan Manajemen Pelatihan Dakwah
Pada prinsipnya tujuan MPD dapat digolongkan menjadi tiga kategori. Pertama, terkelolanya upaya meningkatkan keterampilan. Pelatihan yang diselenggarakan berkaitan dengan tujuan meningkatkan keterampilan para peserta sehubungan dengan tugas yang harus diselesaikan. Kedua, terkelolanya upaya meningkatkan sikap. Pelatihan yang diselenggarakan bertujuan untuk menghasilkan perubahan sikap pada diri peserta. Ketiga, terkelolanya upaya meningkatkan pengetahuan. Pelatihan yang diselenggarakan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para peserta pelatihan.

D.    Hubungan Manajemen Pelatihan Dakwah dengan Ilmu Lain
Keterkaitan antara Manajemen Pelatihan Dakwah (MPD) dengan ilmu-ilmu yang lain, dapat dibagi menjadi tiga kategori :
1.      Hubungan dengan ilmu yang mendasari. Hal ini akan berkaitan erat dengan manajemen, pendidikan,dan dakwah yang serumpun, maka MPD merupakan kelanjutan dari ilmu tersebut. Oleh karena itu, orang-orang yang mempelajari MPD akan lebih matang jika dasar-dasar manajemennya telah dipelajari. Asumsinya, seorang yang memiliki wawasan dasar manajemen, ia akan dapat menguji cobakan wawasannya dalam kerangka kerja pelatihan dakwah.
2.      Hubungan dengan ilmu yang memiliki bobot praktik pengembangan SDM. Dengan demikian, MPD akan memililki hubungan erat, misalnya dengan : kepemimpinan, pengembangan SDM, didaktik metodik, psikologi belajar, dan tnetu masih banyak lainnya. Bahkan jika ilmu yang memiliki bobot teori dan praktik , maka upaya penyiapan SDM-nya akan sangat berkaitan dengan MPD.
3.      Hubungaan dengan aktivitas yang memiliki bobot penyiapan SDM. Dalam hal ini, MPD akan sangat berhubungan dengan berbagai kebutuhan pada sejumlah lembaga dakwah, lembaga sosial, lembaga pendidikan, lembaga pemerintahan, lembaga politik, dan sebagainya.

E.     Prospek Manajemen Pelatihan Dakwah
Demikianlah program pelatihan dakwah dapat dirancang. Hal tersebut sesuai dengan kenyataan bahwa kehidupan tiap orang akan senantiasa dihadapkan pada perubahan. Setiap perubahan menuntut perubahan pula pasa setiap orang. Sehingga perubahan pada masa kini dan masa yang akan datang, akan menjadikan setiap orang sebagai peserta pelatihan seumut hidup. Karena setiap orang harus berubah untuk mengatasi perubahan. Demikianlah perubahan menjadi alasan, sekaligus menjadi tujuan dari kegiatan latihan yang diselenggarakan.



Komentar

POPULER

Sahabat Itu??

PEMIKIRAN MODERN ISLAM IMAM KHOMEINI

Memilih Bertahan