LAPORAN
PENELITIAN PERGERAKAN DAKWAH
DI
PONDOK PESANTREN BUSTANUL WILDAN
Diajukan untuk
memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Dasar-Dasar Manajemen Dakwah
dengan Dosen Pengampu Bapak Asep Iwan Setiawan, S. Sos.I., M.Ag.
Disusun oleh:
Abidah Khoirun Nizami
|
1154030001
|
Andri Sopiyan
|
1154030011
|
Dini Wahdini
|
1154030018
|
Lukmanul Hakim
|
1154030042
|
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2015
A.
Latar Belakang Berdirinya Pondok Pesantren Bustanul Wildan
PP. Bustanul Wildan didirikan pada tahun 1949, oleh KH. Taju’
Subki. Dulunya pondok pesantren ini bernama Tanjakan Sari, karena terletak di
desa Tanjakan Sari. Lalu beberapa tahun kemudian, pondok pesantren ini berganti
nama menjadi “Bustanul Wildan” yang artinya “Taman Kanak-kanak”, karena pada
saat itu santri di pondok tersebut mayoritasnya anak-anak. Alasan KH. Taju’
Subki mendirikan pondok pesantren ini karena diberi amanat oleh sang guru untuk
mendirikan pondok pesantren. Dan pondok pesantren yang pertama kali didirikan
oleh KH. Taju’ Subki ini adalah Pondok Pesantren Darul Afsor yang terletak di
Garut.
B.
Perkembangan Pondok Pesantren Bustanul Wildan
Perkembangan
awal pondok pesantren sampai sekarang sangatlah berkembang pesat, juga sudah
banyak alumni-alumni yang sukses dan memiliki banyak santri. Salah satu contoh
alumninya yakni yang akrab dipanggil dengan panggilan “Ustadz Cepot”. Perkembangan pondok pesantren ini juga tidak
terlepas dari pimpinan, pengurus ‘am, dan pengurus wilayah.
C.
Rutinitas Pondok Pesantren Bustanul Wildan
I.
Rutinitas
Harian
WAKTU
|
KEGIATAN
|
Ba’da
Shubuh
(
05.00 s.d. 07.00 )
|
Murajaah Q.S.Yaa siin, Balaghan Kitab Fathul Mu’in & Sorogan
Kitab Fathul Qorib
|
Ba’da
Dhuha
(
09.00 s.d. 10.30 )
|
Balaghan Kitab Mukhtarul Hadits
|
Ba’da
Ashar
(
16.00 s.d. 17.30 )
|
Balaghan Kitab Ulul Ma’qud dan Safinatun Najah
|
Ba’da
Maghrib
(
18.30 s.d. 20.30 )
|
Murajaah Q.S.Al-Waqi’ah, Balaghan Kitab Sulam At-Taufiq dan
Al-Jurumiyah
|
Ba’da
Isya’
(
21.00 s.d. 22.00 )
|
Balaghan Kitab Fathul Mu’in dan Alfiyah Ibn Malik
|
II.
Rutinitas
Mingguan
Rutinitas mingguan ini biasanya santri putra dan santri putri
melaksanakan kegiatan yang disebut dengan Muhadhoroh atau Muballighinan
di asrama masing-masing , rangkaian acara seperti : 1. MC
2. Tilawah
3. Sholawat
Ad-Diba’, Al-Barzanji, Manaqib
4. Hadhoroh atau Tawassul
5. Khitobah atau Pidato
6. Bathsul Kutub
7. Penutup dan Do’a
D.
Metode Pengajaran di Pondok Pesantren Bustanul Wildan
Balaghan yaitu guru yang membacakan
dan santri nya yang mendengarkan.
Sorogan yaitu membaca kitab kuning
dan guru yang mendengarkan.
Mubalighinan yaitu pelatihan santri
untuk berceramah didepan santri lainnya.
E.
Penggerakan Dakwah Pondok Pesantren Bustanul Wildan
Ada dua pergerakan dakwah di pondok
pesantren Bustanul Wildan, yakni :
1.
Intern
Yaitu pergerakan dakwah di dalam pesantren itu sendiri seperti
Mubalighinan atau yang lebih dikenal dengan muhadhoroh.
2.
Ekstern
Yaitu pergerakan dakwah yang melibatkan masyarakat disekitar
pesantren Bustanul Wildan. Diantaranya yaitu yang dikenal dengan acara senenan
untuk umum dan malam rabu yang dikhususkan untuk daerah cileunyi.
F.
Pelopor Pergerakan Dakwah di Pondok Pesantren Bustanul Wildan
Pelopor pergerakan dakwah di wilayah
intern yaitu pembina santri dan para pengurusnya, sedangkan pelopor di wilayah ekstern yaitu pimpinan pondok
pesantren itu sendiri.
( Narasumber :
Salman Anwar N.A )
Komentar
Posting Komentar