POST TERBARU

Teknologi dalam Worldview Islam: Membumikan Pesan Illahi di Era Disrupsi (Abidah Khoirun Nizami)

  Teknologi dalam Worldview Islam: Membumikan Pesan Illahi di Era Disrupsi Pendahuluan Era disrupsi telah membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia. Perkembangan teknologi yang sangat pesat telah mengubah cara kita berinteraksi, bekerja, belajar, hingga beribadah. Teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), big data, dan blockchain menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, di tengah kemajuan teknologi ini, muncul pertanyaan tentang bagaimana manusia, terutama umat Islam, harus menyikapi dan menggunakan teknologi dalam kehidupan mereka. Bagaimana kita bisa membumikan pesan Ilahi yang terkandung dalam ajaran Islam di tengah era yang penuh dengan tantangan ini? Dalam konteks ini, penting untuk melihat bagaimana worldview Islam—pandangan hidup yang dihasilkan dari keyakinan terhadap Tuhan dan wahyu-Nya—dapat memberikan landasan etis dan moral bagi penggunaan teknologi. Teknologi tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai moral dan spir...

PROSES PENYUSUNAN PESAN KOMUNIKASI


Menurut Robert L. Katz ada tiga kategori keterampilan dasar manajer
Keterampilan Teknis (Technical Skill)
            Kemampuan untuk menggunakan keahlian khusus dalam melakukan tugas tertentu, kemampuan memilih, mengolah, menyajikan pesan, menggunakan media yang tepat dan mempertimbangkan efek yang mungkin terjadi dalam proses komunikasi
Keterampilan Kemanusiaan (Human Skill)
            Yaitu kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain; berupa rasa percaya, antusias, keterlibatan secara tulus dalam hubungan interpersonal.
Menurut Keith Davis ada tiga falsafah human skill yang menjadi dasar hubungan manusiawi:
ž  Mutual interest; seorang manajer harus menitikberatkan kepentingan bersama, bukan kepentingan individu
ž  Human dignity
            Pada dasarnya manusia ingin dihargai, dihormati atau diperhatikan. Harga diri merupakan etika utama atau moral dalam human relations yang pada akhirnya diperlakuakn sebagai manusia (human being) yang terhormat dan mempunyai harga diri
ž  Melihat Perbedaan-perbedaan pada individu
            Setiap manusia memiliki Frame of reference dan Field of experience yang berbeda
Keterampilan Konseptual (Conceptual Skill)
            yaitu kemampuan mengidentifikasi dan menganalisis masalah serta mengambil keputusan yang efektif

Tiga Tahap Penyusunan
Pesan
  1. Perencanaan
  2. Pengorganisasian
  3. Revisi
A.    Perencanaan
      Dalam fase ini dirancang hal-hal yang cukup mendasar seperti maksud/tujuan komunikasi, audiens yang menerima pesan, ide pokok (main idea) pesan-pesan yang akan disampaikan dan media yang akan digunakan.

B.     Pengorganisasian
      Proses ini dimulai dengan merangkai kata, kalimat, paragraf dan memilih ilustrasi untuk mendukung ide pokok bahasan
C.    Revisi
      Yaitu proses penelaahan kembali terhadap substansi dan struktur pesan yang telah direncanakan agar menjadi lebih efektif.

Perencanaan pesan meliputi:
1.      Penetapan tujuan
2.      Analisis audiens
3.      Penentuan ide pokok
4.      Pemilihan saluran dan media

a.       Penetapan Tujuan
Tujuan komunikasi dalam suatu organisasi/perusahaan
-          Memberi informasi
-          Melakukan persuasi
-          Melakukan Kolaborasi
b.      Cara Menguji Tujuan
-          Apakah tujuan tersebut realistis?
-          Apakah waktunya tepat?
-          Apakah orang yang menyampaikan pesan sudah tepat?
-          Apakah tujuan selaras dengan visi misi organisasi/perusahaan?
c.       Analisis Audiens
Analisis audiens meliputi: siapa, bagaimana latar belakang usia, pendidikan, jenis kelamin, minat, dan apa yang ingin mereka ketahui?
d.      Penentuan Ide Pokok
Dalam menentukan ide pokok dapat dilakukan teknik curah pendapat (brainstorming) dalam bentuk
-          Story teller’s tour
      Mendengarkan dan menelaah pesan-pesan yang disampaikan; rasionalitas, nada, dan implikasinya
-          Random list
      Menuangkan ide dalam tulisan, memilih dan memilah bagian-bagian penting
-          FCR (Finding, Conclusion, Recomendation) worksheet
      Memanfaatkan lembar kerja, untuk menjelaskan temuan, simpulan dan rekomendasi
-          Jurnalistic approach (who, what, when, where, why and how)
      Menggunakan 5w+1H untuk menjelaskan ide pokok
-          Question and answer chain
      Melihat dari perspektif audiens melalui pengajuan pertanyaan dan memperhatikan jawaban

e.       Pemilihan Saluran Media
Pesan-pesan harus disampaikan melalui dua saluran; yaitu lisan (oral) dan tertulis (written)
-          Bentuk-bentuk pesan lisan: percakapan interpersonal, pembicaraan lewat telepon, wawancara kerja, diskusi kelompok, seminar, lokakarya, program pelatihan, pidato formal, presentasi dan lainnya.
-          Bentuk-bentuk pesan tertulis: surat, memo, proposal, laporan dsb.
KOMUNIKASI LISAN
KOMUNIKASI TERTULIS
Feedback bisa langsung
Feedback tertunda
Pesan relatif sederhana dan mudah diterima
Pesan rinci, kompleks dan perlu perencanaan yang matang
Audiens dapat berada dalam satu lokasi-terbatas
Audiens tersebar luas
Dapat berinteraksi langsung dalam memecahkan masalah
Sulit berinteraksi langsung dalam memecahkan masalah

MEDIA KOMUNIKASI LISAN
MEDIA KOMUNIKASI TERTULIS
Percakapan langsung, pidato, pertemuan-pertemuan
Surat, memo, laporan, proposal
Telepon dan surat suara (voice mail)
Email
VoIP (Voice over Internet Protocol)
Surat reguler dan khusus
Audio CD dan Video CD
Faksimili
Telekonferensi
























Proses penyampaian pesan komunikasi
Tujuan Pesan Komunikasi :
  1. Menginformasikan pesan-pesan kepada audiens
  2. Menghibur audiens
  3. Menyentuh emosi audiens
  4. Memotivasi audiens untuk melakukan sesuatu

  1. Menginformasikan Pesan-pesan kepada Audiens
ž  Pesan-pesan harus menarik, sederhana, mudah dipahami, dan enak didengar
ž  Hindari presentasi yang membosankan, monoton, tidak jelas dan bahasanya sulit dipahami
2.      Menghibur audiens
      Yaitu proses penelaahan kembali terhadap substansi dan struktur pesan yang telah direncanakan agar menjadi lebih efektif
      Presenter perlu menyelipkan humor-humor segar yang mampu menghidupkan suasana, hanya saja tidak boleh berlebihan
  1. Menyentuh Emosi Audiens
      Dilakukan dengan mengatur intonasi suara yang menarik dan sesuai, agar dapat menggugah emosi audiens menjadi bersemangat, terharu, bersimpati atau berempati.
  1. Memotivasi Audiens untuk Bertindak
      Dalam memotivasi audiens, seorang pembicara perlu menyampaikan gagasan secara eksplisit

Persiapan Penyampaian Pesan
ž  Penguasaan terhadap topik atau materi yang akan dipresentasikan
ž  Penguasaan terhadap berbagai alat bantu presentasi
ž  Menganalisis audiens
ž  Menganalisis lingkungan, lokasi atau tempat untuk presentasi




Alat Bantu Presentasi Pesan
      Alat bantu presentasi berfungsi menjelaskan, menafsirkan dan meyakinkan materi yang dipresentasikan
      Alat bantu presentasi bisnis terdiri dari whiteboard, flipchart, slide, papan tulis elektronik, LCD Projector, dsb.

Analisis Audiens
Analisis audiens dilakukan dengan menjawab pertanyaan:
ž  Siapa audiensnya?
ž  Apa yang diinginkan audiens?
ž  Di mana tempat presentasi
ž  Kapan waktu presentasi?
ž  Mengapa melakukan presentasi?
ž  Bagaimana melakukan presentasi?

Analisis Bahasa Tubuh
      Gerak tubuh merupakan aspek penting dalam presentasi
      Gerak tubuh dalam presentasi bisnis terdiri dari ekspresi wajah, senyuman, kontak mata, gerakan tangan, gerakan bahu, gerakan kepala cara berdiri dan sebagainya.

Peninjauan Lokasi
      Peninjauan lokasi presentasi bisnis meliputi tempat duduk dan tata letaknya, suhu ruangan, pencahayaan ruangan, posisi podium,  penyediaan sound system, LCD Projector dsb.
      Presenter  harus menyesuaikan dengan situasi dan ruangan yang tersedia

Percaya Diri
      Salah satu faktor penentu keberhasilan presentasi adalah percaya diri yang kuat
      Kurang percaya diri diidikasikan dengan berbagai perilaku seperti gemetar, berbicara terputus-putus, tangan berkeringat dingin, mulut kering, wajah tegang dan sebagainya


Mengembangkan kepercayaan diri (Peter U. Bender)
ž  Tersenyumlah, pandang sekilas semua audiens, jangan menunduk
ž  Mulailah secara perlahan, posisi punggung dan dagu tegak
ž  Buka presentasi dengan mengatakan sesuatu dengan sungguh-sungguh
ž  Tumbuhkan keyakinan bahwa anda ahli dalam bidang anda
ž  Tumbuhkan perasaan nyaman dalam berbicra, hiasi dengan senyuman

Faktor-faktor yang menentukan keberhasilan presentasi
  1. Cara berpakaian
  2. Pandangan mata
  3. Ekspresi wajah
  4. Sikap tubuh (berdiri atau duduk)
  5. Suara (jelas, keras, tidak monoton, bersemangat)
  6. Bahasa

Komentar

Posting Komentar

POPULER

Sahabat Itu??

KAU

PEMIKIRAN MODERN ISLAM IMAM KHOMEINI