PERENCANAAN
PELATIHAN DAKWAH
A.
Studi
Penjajakan Kebutuhan Pelatihan Dakwah
Penemuan kebutuhan pelatihan dakwah dapat dilakukan melalui Studi
Penjajakan Dakwah atau SPKPD. SPKPD adalah suatu studi yang diadakan dalam
rangka mengumpulkan dan menganalisis gejala-gejala atau keterangan yang dapat
menunjukkan adanya kekurangan dalam hal keterampilan, pengetahuan, sikap dari
calon peserta pelatihan, sehingga diharapkan dpat memenuhi kebutuhan pelatihan
yang cocok dengan masalah yang sedang dihadapi. Dengan kata lain SPKPD
menanyakan atau menemukan menu apa yang dibutuhkan.
Adanya SPKPD diharapkan dapat menemukan kebutuhan yang dirasakan.
Dengan begitu pelaatihan yang akan diadakan dapat menjawab kebutuhan peserta.
Terutama dalam membantu mereka dalam penyelesaian masalah atau kebutuhan yang
dihadapinya saat ini.
B.
Identifikasi
Kebutuhan Pelatihan Dakwah
Kebutuhan pelatihan dakwah bermacam-macam tergantung pada sifat
pekerjaan dan orang yang harus melaksanakan pekerjaan itu. Umumnya menyangkut
keterampilan, sikap dan pengetahuan. Beberapa kebutuhan mungkin saja mencakup
keseluruhannya, sedangkan lainnya barangkali hanya sebagian saja.
C.
Merumuskan
Tujuan Pelatihan Dakwah
Calon peserta pelatihan dakwah adalah orang dewasa yang setiap hari
mendapat masalah serta memerlukan adanya pemecahan. Kebutuhan untuk memecahkan
masalah ini merupakan faktor penting yang ikut menentukan pada kebutuhan
pelatihan.
Pada perumusan tujuan itu, artinya perumus sedang memasarkan
pelatihan kepada pihak luar. Oleh karena itu, dalam merumuskan tujuan hendaknya
: pertama, buat tujuan umum menjadi tujuan khusus; kedua, buat tujuan umum
menjadi tujuan yang dapat diukur dan dihitung; ketiga, buat tujuan umum yang
menjadi tujuan yang memiliki jangkauan hasil; keempat, ditulis dengan syarat
penulisan tujuan yang baik.
D.
Merumuskan
Sasaran Pelatihan Dakwah
Sasaran
pelatihan dakwah merupakan sarana keberhasilan pelatihan. Adanya sasaran
pelatihan mempunyai arti dan manfaat dalam hal : pertama, sebagai dasar
menentukan apa yang harus dilakukan oleh peserta selama mengikuti pelatihan.
Kedua, menjamin konsisstensi penyusunan
program. Ketiga, memudahkan komunikasi antara penyusun program pelatihan
dengan pihak yang berkepentingan. Keempat, merupakan kerangka dari sesuatu
program pelatihan. Kelima, membantu pelatih memilih strategi untuk mencapai
tujuan pelatiha. Keenam, memudahkan pelatih didalam menyusun bahan penilaian
terhadap kemajuan peserta selama selama mengikuti pelatihan. Ketujuh,
menghindari kemajuan konflik penyelenggaraan program pelatihan dengan yang
meminta program pelatihan. Kedelapan, membantu penyelenggara untuk menentukan
program tindak lanjut dari pada pelatihan.
E.
Menyusun
Kurikulum Pelatihan Dakwah
Kurikulum ialah rencana materi yang hendak disampaikan dalam suatu
waktu pelatihan dakwah yang hendak
disampaikan dalam suatu pelatihan dakwah yang telah ditetapkan, sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai. Penyusunan kurikulum pelatihan hendaknya selalu
berorientasi pada peran-peran peserta pelatihan dakwah itu sendiri serta
harapan-harapan mereka. Semaksimal mungkin harapan-harapan peserta dapat
ditampung dan dipenuhi pada proses pelatihan dakwah yang sedang berlangsung dan
diusahakan pemenuhannya dapat berlangsung pada setiap tahap pelatihan dakwah
berikutnya.
Secara ringkas, pembuatan kurikulum pelatihan dakwah bagi orang
dewasa akan mengikuti pedoman yaitu : relevan dengan tujuan, mempunyai tahapan
yang terarah dan jelas relevan dengan kelompok sasaran, serta mengikuti program
yang berkesinambungan.
F.
Menyusun
Silabus Pelatihan Dakwah
Silabus adalah sistematika bahan-bahan yang merupakan pedoman
singkat dalam penyampaian. Silabus pelatihan terdiri dari : pertama, pokok
bahasan yaitu hal-hal utama yang akan dibahas pada pelatihan. Kedua, tujuan :
yaitu apa yang akan dicapai oleh peserta setelah menyelesaikan pokok bahasan.
Ia terdiri dari Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) dan Tujuan Pembelajaran Khusus
(TPK). Ketiga, waktu : yaitu jumlah jam yang diperlukan untuk mencapai tujuan
pada setiap pokok bahasan. Keempat, metode : yaitu cara yang paling tepat untuk
membawa pokok bahasan yang telah ditentukan. Kelima, media : yaitu sarana yang
dibutuhkan untuk memperlancar tersampaikannya materi.
G.
Memilih
Pelatih Pelatihan Dakwah
Seorang pelatih sebaiknya memiliki beberapa karakter penting
sebagai berikut :
1.
Percaya
dan menghargai partisipasi
2.
Mempunyai
kesabaran dan mencintai manusia yang menjadi sasaran
3.
Percaya
bahwa setiap orang mempunyai kemampuan untuk memecahkan persoalan yang
dihadapinya.
4.
Memilki
kepercayaan dalam wujud kegiatan.
5.
Mengetahui
cara pendekatan / teknik yang dapat meningkatkan kepekaan peserta terhadap
kebutuhan sasarannya.
6.
Mereka
juga dapat menjamin keikutsertaan peserta secara aktif
7.
Memiliki
kepekaan dalam memebdakan cara-cara atau sikap kepemimpinan yang positif dan
negatif.
8.
Pelatih
mampu bekerja dalam tim.
H.
Menyeleksi
Peserta Pelatihan Dakwah
Sehubungan dengan peserta ini, beberapa hal perlu diperhatikan
yaitu jumlah peserta, tingkat kecerdasan dan latar belakang peserta, umur dan
pengalaman dalam praktek, tingkat minat untuk mengikuti pelatihan dan tingkat
kesediaan mengembangkannya, tingkat pengetahuan peserta mengenai maksud
latihan, serta lingkungan sosial dan kebudayaan peserta.
I.
Menentukan
Waktu Pelatihan Dakwah
Panjang pendeknya waktu pelatihan dakwah ditentukan pada : pertama,
materi yang akan disampaikan dan metode yang dipakai. Kedua, kesempatan yang
ada pada warga belajar. Ketiga, biaya.
J.
Memilih
Jadwal Pelatihan Dakwah
Jika pelatihan dilakukan di pusat pelatihan, keuntungannya : pertama, ada kebanggaan
tersendiri bagi para peserta karena dapat mengikuti latihan di luar daerah. Peserta lebih luas
orientasinya karena kesempatan bertukar pengalaman dengan peserta daerah lain.
Kedua, pengorganisasian lebih mudah karena peserta berkumpul di suatu tempat.
Ketiga, pelatih tidak banyak kehilangan waktu dan biaya transportasi.
K.
Mengatur
Jadwal Pelatihan Dakwah
Semakin tepat jadwal pelatihan dakwah dengan pelaksanaannya, maka
pelatihan dakwah akan dinilai semakin baik. Namun, sebaliknya jika dalam
pelaksanaan pelatihan semakin banyak yang tidak konsisten dengan jadwal, maka
kualitas pelatihan dipandang semakin menurun.
L.
Mencermati
Biaya Latihan
Ada baiknya, jika seluruh pembiayan tidak dibebankan kepada
peserta.
The Perfect Iron Man for a True Tilt: Titanium Glass Frame
BalasHapus"It is in essence the ultimate titanium frame that you can build a titanium astroneer perfect glass frame titanium screws for an ideal battlefield." nano titanium ionic straightening iron · The best Iron Man for burnt titanium a True Tilt snow peak titanium