ISI
1.1
Pengertian Database bagi Organisasi Dakwah.
1.2
Karakteristik Database
bagi Organisasi Dakwah.
1.3
Langkah-langkah
Menyusun Database bagi Organisasi Dakwah.
1.4
Alat Komunikasi
Penyusunan Database bagi Organisasi Dakwah.
1.1
Pengertian Database bagi Organisasi Dakwah
a.
Pengertian Data
Base
Basis
data adalah istilah dari bahasa
Inggris yaitu database, terdiri dari dua istilah yaitu:
Basis, dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau
berkumpul. Data, representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek
seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan peristiwa,
konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol,
teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.
Dari
kedua pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa basis data adalah
kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga
dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi
dari basis data tersebut. Perangkat
lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri
(query) basis data disebut sistem manajemen basis data
(database management system, DBMS).
b.
Organisasi Dakwah
Organisasi adalah
hubungan kerjasama sejumlah orang untuk mencapai suatu tujuan.
Adapun dakwah merupakan
suatu aktivitas yang dilakukan oleh informan (da’i) untuk menyampaikan
informasi kepada pendengar (mad’u) mengenai kebaikan dan mencegah keburukan.
Aktivitas tersebut dapat dilakukan dengan menyeru, mengajak atau kegiatan
persuasif lainnya. Melihat pengertian kedua istilah diatas dapat disimpulkan
bahwa organisasi dakwah dapat dirumuskan sebagai rangkaian aktivitas menyusun
suatu kerangka yang menjadi wadah bagi segenap kegiatan usaha dakwah dengan
jalan membagi dan mengelompokkan pekerjaan yang harus dilaksanakan serta
menetapkan dan menyusun jalinan hubungan kerja diatara satuan-satuan organisasi
atau petugasnya.
Adapun pengertian data base dikaitkan dengan organisasi
dakwah yaitu sekumpulan informasi mengenai
tantangan-tantangan dakwah atau pun masalah-masalah umat yang mana harus ada
tindakan atau pengangana dari organisasi dakwah melalui ceramah-ceramah para
da’I sebagai solusi problem umat tersebut yang disimpan di dalam komputer secara
sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk
memperoleh informasi dari basis data tersebut.
Perhatikan gambar
berikut:
Keterangan:
a. Masukan
(Input)
Berupa data-data mengenai
tantangan-tantangan dakwah atau pun masalah-masalah umat.
b. Berupa
tindakan penanganan dari organisasi dakwah mengenai masalah tersebut.
c. Berupa
ceramah (informasi), penyampaian hasil pengelolaan yang bersifat solusi,
penyelesaian terhadap masalah-masalah umat.
1.2
Karakteristik Database bagi Organisasi Dakwah
Karakterisitik
database bagi organisasi dakwah adalah sebagai berikut:
a.
Data
yang sama dapat diakses secara serempak oleh beberapa pengguna untuk berbagai
kegunaan yang berbeda. Bagi organisasi dakwah, karakteristik database seperti
ini memudahkan setiap bagian/ divisi dalam organisasi dakwah untuk mengakses
data secara bersamaan sesuai dengan kebutuhannya.
b.
Data
tidak bergantung kepada struktur penyimpanan atau cara membaca data dari
program aplikasi, atau data bersifat transparan terhadap program aplikasi. Bagi
organisasi dakwah, karakteristik database seperti ini memudahkan anggota
organisasi yang berkecimpung langsung dalam sistem informasi manajemen untuk
mencari data dari program aplikasi yang digunakan untuk menghimpun dan
manyimpan database organisasi dakwahnya tersebut.
c.
Data
memiliki integritas (yaitu akurasi dan validasi) yang terkendali. Bagi
organisasi dakwah, karakteristik database seperti ini membuat data sebuah
organisasi dakwah dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, karena data
tersebut dapat diintegrasikan dengan akurasi
dan validasi yang terkendali.
d.
Para
pemakai dapat mendefinisikan database, dengan menggunakan suatu Bahasa Definisi
Data/ Data Definition Language (DDL) yang mengijinkan para pemakai untuk
menetapkan struktur dan jenis data dan batasan pada definisi data yang disimpan
database pada suatu sistem informasi manajemen dalam sebuah organisasi dakwah.
e.
Para
pemakai dapat memasukkan/ menyisipkan, membaharui, menghapus, dan mendapat
kembali data dari database, dengan menggunakan suatu Bahasa Manipulasi Data/
Data Manipulation Language ( DML). DML menyediakan fasilitas pemeriksaan umum
pada data ini, memanggil data dengan bahasa query. Bagi organisasi dakwah,
karakteristik database seperti ini memberikan ruang bagi pengendali sistem informasi
manajemen organisasi dakwah untuk melakukan revisi terhadap suatu data yang
belum valid.
f.
Menyediakan
akses yang dikendalikan database. Bagi organisasi dakwah, karakteristik
database seperti ini membuat sistem informasi manajemen suatu organisasi dakwah
menjadi lebih efektif sehingga antara
database dengan organisasi dakwah itu sendiri menjadi terpadu.
1.3
Langkah-langkah Menyusun Database bagi Organisasi Dakwah
Langkah-langkah yang harus di penuhi
dalam perancangan database adalah sebagai berikut :
a.
Studi
Kelayakan
Dalam merancang database studi
kelayakan adalah langkah pertama yang harus dilakukan untuk mendapatkan
informasi yang tepat sehingga dapat diterapkan dalam sebuah basisdata. Studi
kelayakan akan menghasilkan data mentah dalam pembuatan basisdata. Dalam studi
kelayakan ini digunakan untuk menginventaris kebutuhan dasar yang harus
dipenuhi agar tidak menggangu proses pengembangan sistem yang telah
direncanakan.
b.
Rencana Pendahuluan.
Langkah ini merupakan langkah yang
menentukan lingkup sistem yang diakan di bangun. Pada tahap ini akan dibuat
diagram alir data yaitu DFD (Data Flow Diagram). Bentuk DFD digunakan untuk
mendokumentasikan proses berjalannya sistem yang sedang dibangun, termasuk
entitas sumber-sumber masukan dan hasilnya atau keluaran. Fungsi DFD untuk
menggambarkan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi
yang berhubungan satu sama lain dengan menunjukan dari dan dan kemana data
mengalir serta penyimpanannya.
c.
Menganalisa Sistem
Pada langkah ini dilakukan analisa
data yang dibutuhkan, Penganalisaan ini dapat dilakukan secara langsung, yaitu
dengan mendatangi langsung tempat atau objek yang dijadikan sistem
implementasi.
Proses analisa ini dapat dilakukan
melalui wawancara atau dengan mencari data pada objek tujuan sehingga validasi
data tercapai. Data-data yangyang valid tersebut siap diimplentasikan kedalan
sistem database.
d.
Merancang Sistem
Perancangan sistem yang dimaksud
adalah memisahkan data mentah menjadi kelompok data yang bisa disebut tabel.
Dengan mengimplentasikannya kedalam sistem yang terdistribusi dalam bentuk
database akan mempermudah melakukan tindakan lebih lanjut dalam implementasi.
Perancangan sistem ini akan menghasilkan penggambaran dengan bentuk yang lebih
jelas dan terkelompok yan di sebut Tabel.
Setiap tabel pada intinya berfungsi
untuk menyimpan suatu informasi data. Tabel yang dibuat harus memenuhi kriteria
untuk mempermudah pengolahan data seperti memasukan data (Insert), Peremajaan
data dari data lama menjadi data baru (Update), dan Proses Menghilangkan atau
menghapus data (Delete).
1.4
Alat Komunikasi Penyusunan Database bagi Organisasi Dakwah
Alat komunikasi penyusunan database bagi organisasi dakwah adalah
sebagai berikut :
1.
Komputer
atau Laptop (Server dan Client)
2.
Pemrograman
(Front End)
-
PHP
-
Java
-
Visual
Basic
-
Dll
3.
Perangkat
Lunak Database (Back End)
-
MySQL
-
Oracle
-
PostGresSQL
-
Interbase
-
MongoDB
-
Dll
4.
Komponen
Sistem Database
1. Field
Merupakan sistim terkecil dari tabel yang menggambarkan suatu item
data, contoh : NIM, Nama, Alamat dan lain-lain.
2. Record
Kumpulan dari file-file yang menggambarkan suatu unit data
individu, contoh : data mahasiswa dengan NIM 07 451 007 dengan nama Amin di
Bandung dan informasi lain yang berhubungan dengan mahasiswa tersebut. Atau
data jamaah Haji yang akan berangkat ke tanah suci, seperti data nomor porsi
dan dll.
3. Table
Kumpulan dari beberapa record yang menggambarkan satu kesatuan data
dan sudah dimiliki orang tertentu, contoh : Mahasiswa, mata kuliah, data
Muzakki, data Mustahik, data persentase kekayaan warga, data jamaah haji, dan
lain-lain.
4. Primay Key
Field yang berisi nilai yang unik, field itu tidak pernah memiliki
data yang sama, contoh : file NIM dimiliki oleh lebih dari satu orang
mahasiswa, maka NIM dapat dijadikan sebagai primary key. Di kasus lain seperti
data Jamaah Haji (Nomor Porsi) yang dimana nomor porsi ini sebagai data setiap
jamaah haji selama di tanah suci.
5. Forergh Key
Field yang digunakan sebagai perhubungan antara satu tabel dengan
tabel yang lainnya agar saling berelasi, contoh : tabel nilai juga memiliki
tabel NIM, tapi field NIM disini merupakan field forergh key yang digunakan
untuk menghubungkan tabel mahasiswa dengan tabel nilai.
Borgata on casino: What to expect when it comes to player
BalasHapusThe avatartobe.com Borgata is located baoji titanium on the mumcularkiralikesyadepolama.com Atlantic City Boardwalk, just across the street from its sister winzcoin.com property, 바카라 사이트 쿠폰 Atlantic City Borgata Hotel and Casino.