Menurut Robert L. Katz
ada tiga kategori keterampilan dasar manajer
Keterampilan Teknis
(Technical Skill)
Kemampuan untuk menggunakan keahlian khusus dalam
melakukan tugas tertentu, kemampuan memilih, mengolah, menyajikan pesan,
menggunakan media yang tepat dan mempertimbangkan efek yang mungkin terjadi
dalam proses komunikasi
Keterampilan Kemanusiaan
(Human Skill)
Yaitu kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain;
berupa rasa percaya, antusias, keterlibatan secara tulus dalam hubungan
interpersonal.
Menurut Keith Davis ada
tiga falsafah human skill yang menjadi dasar hubungan manusiawi:
Mutual interest; seorang manajer
harus menitikberatkan kepentingan bersama, bukan kepentingan individu
Human dignity
Pada dasarnya manusia ingin dihargai,
dihormati atau diperhatikan. Harga diri merupakan etika utama atau moral dalam
human relations yang pada akhirnya diperlakuakn sebagai manusia (human
being) yang terhormat dan mempunyai harga diri
Melihat Perbedaan-perbedaan pada individu
Setiap manusia memiliki Frame of
reference dan Field of experience yang berbeda
Keterampilan Konseptual (Conceptual Skill)
yaitu
kemampuan mengidentifikasi dan menganalisis masalah serta mengambil keputusan
yang efektif
Tiga Tahap Penyusunan
Pesan
- Perencanaan
- Pengorganisasian
- Revisi
A.
Perencanaan
Dalam fase ini dirancang hal-hal yang
cukup mendasar seperti maksud/tujuan komunikasi, audiens yang menerima pesan,
ide pokok (main idea) pesan-pesan yang akan disampaikan dan media yang
akan digunakan.
B. Pengorganisasian
Proses ini dimulai dengan merangkai kata,
kalimat, paragraf dan memilih ilustrasi untuk mendukung ide pokok bahasan
C. Revisi
Yaitu proses penelaahan kembali terhadap
substansi dan struktur pesan yang telah direncanakan agar menjadi lebih efektif.
Perencanaan
pesan meliputi:
1.
Penetapan tujuan
2.
Analisis audiens
3.
Penentuan ide
pokok
4.
Pemilihan saluran
dan media
a. Penetapan
Tujuan
Tujuan komunikasi dalam suatu
organisasi/perusahaan
-
Memberi informasi
-
Melakukan persuasi
-
Melakukan
Kolaborasi
b. Cara
Menguji Tujuan
-
Apakah tujuan
tersebut realistis?
-
Apakah waktunya
tepat?
-
Apakah orang yang
menyampaikan pesan sudah tepat?
-
Apakah tujuan
selaras dengan visi misi organisasi/perusahaan?
c. Analisis
Audiens
Analisis audiens meliputi: siapa,
bagaimana latar belakang usia, pendidikan, jenis kelamin, minat, dan apa yang
ingin mereka ketahui?
d. Penentuan
Ide Pokok
Dalam menentukan ide pokok dapat dilakukan
teknik curah pendapat (brainstorming) dalam bentuk
-
Story teller’s
tour
Mendengarkan
dan menelaah pesan-pesan yang disampaikan; rasionalitas, nada, dan implikasinya
-
Random list
Menuangkan
ide dalam tulisan, memilih dan memilah bagian-bagian penting
-
FCR (Finding,
Conclusion, Recomendation) worksheet
Memanfaatkan
lembar kerja, untuk menjelaskan temuan, simpulan dan rekomendasi
-
Jurnalistic
approach (who, what, when, where, why and how)
Menggunakan
5w+1H untuk menjelaskan ide pokok
-
Question and
answer chain
Melihat
dari perspektif audiens melalui pengajuan pertanyaan dan memperhatikan jawaban
e. Pemilihan
Saluran Media
Pesan-pesan harus disampaikan melalui dua
saluran; yaitu lisan (oral) dan tertulis (written)
-
Bentuk-bentuk
pesan lisan: percakapan interpersonal, pembicaraan lewat telepon, wawancara
kerja, diskusi kelompok, seminar, lokakarya, program pelatihan, pidato formal,
presentasi dan lainnya.
-
Bentuk-bentuk
pesan tertulis: surat, memo, proposal, laporan dsb.
KOMUNIKASI LISAN
|
KOMUNIKASI
TERTULIS
|
Feedback bisa langsung
|
Feedback tertunda
|
Pesan relatif sederhana
dan mudah diterima
|
Pesan rinci, kompleks
dan perlu perencanaan yang matang
|
Audiens dapat berada
dalam satu lokasi-terbatas
|
Audiens tersebar luas
|
Dapat berinteraksi
langsung dalam memecahkan masalah
|
Sulit berinteraksi
langsung dalam memecahkan masalah
|
MEDIA KOMUNIKASI LISAN
|
MEDIA KOMUNIKASI
TERTULIS
|
Percakapan langsung,
pidato, pertemuan-pertemuan
|
Surat, memo, laporan,
proposal
|
Telepon dan surat suara
(voice mail)
|
Email
|
VoIP (Voice over
Internet Protocol)
|
Surat reguler dan
khusus
|
Audio CD dan Video CD
|
Faksimili
|
Telekonferensi
|
|
Proses
penyampaian pesan komunikasi
Tujuan
Pesan Komunikasi :
- Menginformasikan pesan-pesan kepada
audiens
- Menghibur audiens
- Menyentuh emosi audiens
- Memotivasi audiens untuk melakukan
sesuatu
- Menginformasikan Pesan-pesan kepada
Audiens
Pesan-pesan
harus menarik, sederhana, mudah dipahami, dan enak didengar
Hindari
presentasi yang membosankan, monoton, tidak jelas dan bahasanya sulit dipahami
2. Menghibur audiens
Yaitu proses penelaahan kembali terhadap
substansi dan struktur pesan yang telah direncanakan agar menjadi lebih efektif
Presenter perlu menyelipkan humor-humor
segar yang mampu menghidupkan suasana, hanya saja tidak boleh berlebihan
- Menyentuh Emosi Audiens
Dilakukan dengan mengatur intonasi suara
yang menarik dan sesuai, agar dapat menggugah emosi audiens menjadi
bersemangat, terharu, bersimpati atau berempati.
- Memotivasi Audiens untuk Bertindak
Dalam memotivasi audiens, seorang
pembicara perlu menyampaikan gagasan secara eksplisit
Persiapan
Penyampaian Pesan
Penguasaan
terhadap topik atau materi yang akan dipresentasikan
Penguasaan
terhadap berbagai alat bantu presentasi
Menganalisis
audiens
Menganalisis
lingkungan, lokasi atau tempat untuk presentasi
Alat
Bantu Presentasi Pesan
Alat bantu presentasi berfungsi
menjelaskan, menafsirkan dan meyakinkan materi yang dipresentasikan
Alat bantu presentasi bisnis terdiri dari whiteboard,
flipchart, slide, papan tulis elektronik, LCD Projector, dsb.
Analisis
Audiens
Analisis
audiens dilakukan dengan menjawab pertanyaan:
Siapa
audiensnya?
Apa
yang diinginkan audiens?
Di
mana tempat presentasi
Kapan
waktu presentasi?
Mengapa
melakukan presentasi?
Bagaimana
melakukan presentasi?
Analisis
Bahasa Tubuh
Gerak tubuh merupakan aspek penting dalam
presentasi
Gerak tubuh dalam presentasi bisnis
terdiri dari ekspresi wajah, senyuman, kontak mata, gerakan tangan, gerakan
bahu, gerakan kepala cara berdiri dan sebagainya.
Peninjauan
Lokasi
Peninjauan lokasi presentasi bisnis
meliputi tempat duduk dan tata letaknya, suhu ruangan, pencahayaan ruangan,
posisi podium, penyediaan sound system,
LCD Projector dsb.
Presenter
harus menyesuaikan dengan situasi dan ruangan yang tersedia
Percaya
Diri
Salah satu faktor penentu keberhasilan
presentasi adalah percaya diri yang kuat
Kurang percaya diri diidikasikan dengan
berbagai perilaku seperti gemetar, berbicara terputus-putus, tangan berkeringat
dingin, mulut kering, wajah tegang dan sebagainya
Mengembangkan
kepercayaan diri (Peter U. Bender)
Tersenyumlah,
pandang sekilas semua audiens, jangan menunduk
Mulailah
secara perlahan, posisi punggung dan dagu tegak
Buka
presentasi dengan mengatakan sesuatu dengan sungguh-sungguh
Tumbuhkan
keyakinan bahwa anda ahli dalam bidang anda
Tumbuhkan
perasaan nyaman dalam berbicra, hiasi dengan senyuman
Faktor-faktor
yang menentukan keberhasilan presentasi
- Cara berpakaian
- Pandangan mata
- Ekspresi wajah
- Sikap tubuh (berdiri atau duduk)
- Suara (jelas, keras, tidak monoton, bersemangat)
- Bahasa
kesimpulannya ??
BalasHapus